Terus Bergerak Untuk Indonesia

Hidup memang sudah hakikatnya akan terus berputar, dan kini aku berada di tepi putaran-putaran yang selaras bergerak dengan porosnya. Tapi, bukan roda yang berputar itu yang menetukan kehidupan ku, melainkan aku sendiri yang mengelolanya. Aku adalah anak ke dua dari tiga bersaudara keluarga sederhana yang hidup di salah satu desa di Bojonegoro. Kesederhanaan Bersama keluarga yang aku miliki sudah membuat ku merasa cukup merasakan kehangatan hidup di bumi ini. Kehangatan yang aku rasakan tidak ingin membuatku menjadi orang yang bersemayam di zona nyaman. Aku tidak ingin menjadi anak desa yang kebanyakan  menjadikan SMA sebagai sekolah terakhir mereka. Aku ingin menjadi beda, dan mengubah stigma bahwa anak desa apalagi aku seorang perempuan juga bisa meneruskan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi di perguruan tinggi yang besar.

Keputusan yang aku ambil adalah untuk masa depan ku dan untuk menjadi kebanggan orang tua ku dengan waktu yang masih aku punya hingga sekarang. Ya, dengan izin Allah dan restu kedua orang tua ku, aku berhasil menjadi bagian dari akademisi kampus yang aku idamkan sedari dulu, Universitas Indonesia. Aku menjadi satu-satunya orang yang mengemban pendidikan tinggi di keluarga ku, bahkan di keluarga besar ibu dan ayah ku. Kedua orang tua ku senang, dan mereka sangat mendukung keinginan ku untuk mengemban ilmu di perguruan tinggi. Dengan kesempatan yang sudah aku dapatkan sekarang, aku tak ingin menyianyiakan kesempatan untuk berkiprah di dunia Pendidikan, dan terus membanggakan keluarga dan kedua orang tua ku.

Euforia menjadi mahasiswa tentu saja hanya sebentar dan harus kembali fokus pada apa yang harus saya lakukan pada saat menjadi mahasiswa dan setelah menjadi mahasiswa kedepannya. Hidup diperatauan tidaklah semudah yang aku bayangkan. Di dunia kampus, aku ingin memacu diri untuk terus mengeksplor kemampuan apapun yang aku bisa lakukan. Aku suka kegiatan sosial, entah itu sosial masyarakat ataupun sosial lingkungan. tak jarang, aku mengikut acara kagiatan sosial seperti hari lingkungan hidup, zero clean up yang diadakan oleh Coca-Cola Amatil untuk membersihkan sampah-sampah di sekitar Museum Lapangan Banteng waktu itu. Sejak SMA pun aku aktif sebagai OSIS di bagian lingkungan hidup mendukung sekolah ku menuju sekolah adiwiyata. Tak ingin melewatkan kesempatan menjadi pengabdi masyarakat, aku mengikuti Rumah Belajar BEM FMIPA UI sebagai pengajar di salah satu panti asuhan yang ada di Jatijajar, Depok. Aku suka dengan anak kecil, aku memilih menjadi pengajar PAUD. Mereka bisa sedikit menyebuhkan kerinduan ku pada adik ku dirumah.

Allah mengantarkan aku sampai pada tempat ini bukanlah tanpa alasan. Aku merasa diberi kesempatan untuk bisa menjadi orang yang harus terus meningkatkan kualitas dan kebermanfaatan diri. Menjadi mahasiswa tanpa karya rasanya kuranglah sempurna. Aku mencoba berkarya dengan apa yang aku bisa lakukan, salah satunya dengan karya tulis ilmiah. Aku menjadi senang menulis, karena dengan menulis aku bisa menuangkan gagasan sekaligus prestasi sebagai bonusnya. Dengan bekal ilmu geografi yang sudah ku emban hingga semester 4 ini, aku mencoba mengimplementasikannya menjadi gagasan dalam bentuk tulisan. Alhamdulillah, aku mendapat bonus. Aku, dan tentu saja Bersama teman satu tim ku berhasil menjadi juara di ajang perlombaan misalnya Pekan Prestatif sewaktu aku menjadi mahasiswa baru, OIM MIPA, OIM UI, dan LIGA PKM UI. Aku memiliki keinginan untuk bisa keluar kota dalam ajang prestasi. Bonus dating lagi kepada ku, keinginan ku terkabulkan. Aku berkesempatan menjadi finalis lomba karya tulis ilmiah nasional di ajang Asean Geo-Smart Competition 2019. Pada ajang tersebut aku Bersama teman ku satu tim menjadi pemanang kategori “Best Paper”. Menjadi pengalaman pertama yang membuat ku semakin semangat untuk terus belajar dan berkarya.

Di keadaan sekarang yang mana aku masih berstatus pelajar, yang bisa aku berikan kepada Indonesia mungkin hanya sebuah kegiatan kecil yang sekiranya bisa bermanfaat untuk orang disekitar ku. Selanjutnya ketika aku sudah berhasil menuntaskan status pelajar ku, aku ingin mengabdi dengan ilmu yang aku emban selama menjadi pelajar, yakni geografi. Dengan geografi, aku ingin Indonesia bisa lebih mengenal dirinya sendiri, hidup damai dengan sumber daya alam serta bencananya. Aku ingin menjadi seorang yang bisa membantu masyarakat dengan ilmu yang aku punya dengan membantu mereka siap siaga terhadap bencana agar bisa meminimalisir kerugian atau bahkan korban jiwa. Dengan begitu, aku akan menjadi bagian yang bisa menjaga Indonesia ku.


"Beasiswa Bazma Pertamina"

Komentar